Menkeu Bingung Ada Sekolah Dicat Berkali-Kali Demi Penyerapan Anggaran

JAKARTA, MORALRIAU.COM – Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020, belanja negara dialokasikan sebesar Rp 2.540,4 triliun. Anggaran ini meningkat 8,5 persen dibandingkan tahun lalu, dan diharapkan menjadi stimulus perekonomian.

Sayangnya, banyak Kementerian atau Lembaga kurang efektif dalam menggunakan anggaran belanka. Mereka baru sibuk mencari berbagai cara untuk penyerapan anggaran pada akhir-akhir tahun.

Dilansir dari jawapos, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mencontohkan, sebut saja Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) yang diberi porsi anggaran sebesar 20 persen atau sekitar Rp 500 triliun dialokasikan untuk untuk pendidikan. Dulu, Kementerian tersebut sering kebingungan dalam menghabiskan dana.

“UU memandatkan kita untuk membelanjakan 20 persen untuk pendidikan. Dan itu artinya Rp 500 triliun lebih. Ngabisin Rp 1 triliun saja pusing kan. Apalagi Rp 500 triliun,” ujarnya di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (7/2).

Sehingga, kata dia, anggaran yang dialokasikan untuk infrastruktur pendidikan digunakan berkali-kali pada manfaat yang sama. “Jadi, ada sekolah yang sudah dicat, dicat lagi. Ganti-ganti. Itu true story. Itu tapi dulu,” ungkapnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menambahkan, guna menghindari praktik sama, saat ini pemerintah menetapkan alokasi 20 persen itu sebagai dana abadi. Tujuannya untuk dapat dipakai jika ada kebutuhan yang membutuhkan dana besar nantinya.

“Jadi, sekarang kita bikin dana abadi pendidikan, dana abadi penelitian, dana abadi kebudayaan. Itu tujuannya those money lebih preserve. Sehingga kalau kita membutuhkan, kita pakai prinsipnya uang itu enggak boleh habis karena dia menjadi dana abadi,” pungkasnya. (*)

Komentar