Camat Bandar Petalangan dan Anggota DPRD Pelalawan Tinjau Lokasi Korban Puting-beliung

PELALAWAN, MORALRIAU.COM – Camat Bandar Petalangan Kabupaten Pelalawan, Mukhtarius, S.Pd.,M.Pd dan anggota DPRD Nasaruddin US,SH meninjau lokasi bencana angin puting beliung pada Juma’t (17/7/2020).

Sebanyak 17 rumah mengalami kerusakan pada bagian atap akibat diterbangkan angin puting beliung yang disertai hujan lebat yang terjadi di Desa Tambun Kecamatan Bandar Petalangan.

Hadir dalam kunjungan ini Camat Bandar Petalangan Mukhtarius, S.Pd.,M.Pd, anggota DPRD Pelalawan Nasaruddin US,SH, Kepala Desa Tambun Hendri T, PSM Desa Tambun Fery, RT, RW dan Kadus Desa Tambun.

Camat Mukhtarius mengungkapkan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun diperkirakan warga Desa Tambun mengalami kerugian puluhan juta untuk memperbaiki tempat tinggalnya.

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam musibah ini dan kita Pemerintah Kecamatan Bandar Petalangan bersama anggota DPRD Pelalawan Nasaruddin US,SH telah melaporkan kejadian ini kedinas Sosial Kabupaten Pelalawan agar dapat membantu apa yang dibutuhkan warga karena ini musibah yang tidak diinginkan siapa pun.” tutur Mukhtarius disela-sela kunjungan.

“Saya juga mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan terkait berbagai macam kemungkinan terjadinya bencana. Bencana apapun dapat dimungkinkan terjadi karena merupakan faktor alam yang tidak bisa diprediksi dan kapan waktunya bisa terjadi bencana. Bahkan tidak menutup kemungkinan daerah yang bukan wilayah yang diprediksi terjadi bencana bisa kerap terjadi angin puting beliung, karena bencana ini berkaitan dengan faktor alam, bencana apapun bisa saja terjadi.” tambah Mukhtarius.

Menurut Kepala Desa Tambun Hendri T kejadian itu pada Kamis malam (16/7/2020) sekira pukul 18.40 WIB saat warga sedang melaksanakan sholat Maqrib. Dengan tiba-tiba saja angain datang bertiup kencang yang menyapu rumah-rumah penduduk dan juga jendela qubah Masjid ikut tanggal karena ditiup angin.

“Kalau diprediksi anginnya datang dari sebelah Utara, dan kalau kami sini bilang angin ini bukan puting beliung, tapi topon kecil yang tidak berekor anginnya. Sebab kalau memang angin puting beliung pasti tidak ada bangunan rumah warga yang tersisa.” Tutur Hendri. (rl)

Komentar