Tajak Sumur BNE-P01, Sumur Pertama Ekslusif Operation PT Bumi Siak Pusako

PEKANBARU, MORALRIAU.COM – Sebagai awal dari rangkaian kegiatan operasi pengeboran, Badan Operasi Bersama PT BSP Pertamina Hulu memulai prosesi tajak sumur baru dengan nama BNE-P01 di lapangan North East Beruk (BNE), Selasa (11/2/20).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, pelaksana tugas General Manager BOB, Raihan, Komisaris Utama PT BSP sekaligus anggota Joint Managemen Committee (JMC) Tengku Said Hamzah, Direktur PT BSP Iskandar, Sekretaris Perusahaan PT BSP Riki Hariansyah, dan jajaran Manager di BOB.

Tahun 2020 ini, BOB PT BSP Pertamina Hulu akan melakukan pengeboran sebanyak 18 sumur yang terdiri dari 2 sumur eksplorasi dan 16 sumur development. Khusus untuk 16 sumur termasuk sumur BNE-P01 ini, merupakan sumur ekslusif operation bagi PT Bumi Siak Pusako. Karena keseluruhan biaya operasi pengeboran pada sumur BNE-P01 ini ditanggung oleh PT BSP sendiri.

Menurut Raihan, Pelaksana Tugas General Manager BOB PT BSP Pertamina Hulu, untuk di tahun 2020 ini Pertamina tidak ikut menanggung pembiayaan operasi disebabkan karena kotrak pertamina dengan blok cpp akan berakhir dua tahun lagi. Semua biaya operasi di tanggung semua oleh PT BSP di 16 sumur yang akan dibor.

Meski demikian, di BOB kita tidak ada perbedaan, kita semua sama dengan tujuan yang sama untuk mengeksekusi sumur ini untuk menghasilkan hasil yang terbaik buat stakeholder,”ujar Raihan.

Lebih jauh Raihan menekankan, pengoperasian ini berada di WKP yang sudah tua. Salah satu untuk menahan decline rate terlalu banyak dari sumur sumur pengeboran. Terkait dengan itu tentunya managemen harus mendapatkan hasil yang terbaik dari sumur yang akan dilakukan pengeboran.

“Bor ini tidak hanya menjadi penahan decline rate tapi menjadi penambah motivasi kita agar bisa lebih meningkatkan produksi dikemudian hari. Kita berharap akan ada potensi potensi baru yang kita harapkan menjadi backbon baru buat BOB. Untuk itu, mari kita jadikan ini sebuah bagian bersama, yang layak kita berikan usaha yang terbaik dari kita,” tegas Raihan.

BOB akan terus berkomitmen dalam melaksanakan QHSE secara clear and clean. Sehingga tidak lagi HSE sebagai pelaporan atau dokumentasi atau penyenang hati.

“Jadi, HSE adalah alat yang menjamin sebagai penyempurna ikhtiar untuk menyelamat diri, kesehatan sehingga kita bisa pulang ke rumah, ke istri dan anak kita dengan sehat dan selamat. Safety dilakukan untuk menjaga dan penyempurna ikhtiar kita,” sambung Raihan.

Sementara itu, Direktur PT Bumi Siak Pusako, Iskandar menyebutkan, terdapat 16 sumur akan dilakukan pengeboran dan 2 sumur eksplorasi pada di tahun 2020.

“Kita tidak ada perbedaan. Kita harus bersinegeri. Kita bersama sama melakukan tanggung jawab yang diberikan negara kepada kita. PT BSP berada di rangking 11 di Indonesia sebagai BUMD yang mengelola migas. Kita wajib untuk menjaganya dengan bekerja lebih baik karena ini merupakan tugas yang besardan berat,” tegas Iskandar.

Iskandar menekankan, apa yang dilakukan ini merupakan untuk orang banyak, untuk negara.

“Kita berdoa kepada Allah agar di ridohi dan lancar. Kita juga harus belajar dari pengalaman yang sudah sudah. Kita berharap satu ini bisa menghasilkan yang terbaik buat kita. PT BSP berkomitmen untuk meningkatkan produski. Mudah mudah ini mejadi berkah buat kita, buat daerah dan buat negara. Bermanfaat untuk semua,” kata Iskandar.

Komisaris utama PT BSP, Tengku Said Hamzah dalam kesempatan itu juga menambahkan, pengeboran ini merupakan yang pertama dilakukan ditahun ini, sehingga perlu optimis dalam bekerja, optimis dalam mendapatkan produksi nantinya. Ada 16 sumur yang akan dikerjakan.

“Jika terdapat kendala, harus diselesaikan sedemikian rupa tentunya kita harus bekerjsama dan koordinasi dengan baik. Sehingga tidak hal hal yang menghambat dalam pelaksanaan kegiatan ini. Tujuan utamanya bagaimana meningkatkan hasil produksi, daerah dan negara mendapatkan keuntungan dari hasil kerja kita. Dan juga untuk Kabupaten Siak, Pelalawan, Pekanbaru, Bengkalis dan Provinsi Riau sendiri mengharapkan juga kontribusi dari hasil minyak PT BSP ini. Kalau tidak kita jaga dengan baik, maka akan berdampak juga kepada daerah,” tegas Said Hamzah.

Untuk diketahui lapangan sumur BNE-P01 ini mempunyai luas 908 acres dengan sumur pertama di bor pada tahun 1976. Pengeboran akan dilakukan dengan type vertical/lurus selama 12 hari operasi drilling & completion.Target formasi yang ditembus adalah Telisa, Bekasap dan Bangko. Pengeboran dilakukan dengan menggunakan rig berkapasitas 550 HP dengan total kedalaman 1900 FT. Estimasi target hasil produksi 70 BOPD. (Mcr)

Komentar