Sekda Kampar Melayat Alm. Syafrii Guru Senior SMA N 1 Bangkinang Kota

KAMPAR, MORALRIAU.COM – Innalillahi Wainna Ilaihirojiun, kembali berita duka menghampiri dunia pendidikan di negeri serambi mekkah. Salah seorang pensiunan guru SMA Negeri 1 Bangkinang Kota, H. Syafri M.BA meninggal dunia pada hari ini, Jum’at (17/9).

Syafri semasa hidupnya dikenal sebagai guru yang sangat heroik, murah senyum dan memiliki kemampuan penguasaan bahasa asing yang baik, salah satunya adalah bahasa jerman. Hal ini diamini langsung oleh Sekda Kampar Drs. H. Yusri, M.Si ketika berkunjung langsung ke rumah duka di Jalan D.I Panjaitan Gg. Cendrawasih, Bangkinang Kota.

“Bapak Syafri adalah sosok guru panutan yang semasa hidupnya sangat antusias sekali untuk mengajar anak didiknya. Penguasaan bahasa asing (bahasa jerman) tidak diragukan lagi. Disamping itu juga pak Syafri dikenal dekat dan sayang kepada anak anak.” Kata Yusri yang juga merupakan ketua Umum Alumni SMAN I Bangkinang tersebut.

Setelah selesai dimandikan dirumah duka, jenazah kemudian bawa ke dalam ambulance untuk di sholatkan di Masjid Islamic Centre Bangkinang Kota setelah sholat Jum’at.

“Terima kasih Bapak Syafri atas didikan engkau mencerdaskan penerus bangsa. Engkau sudah tiada meninggalkan dunia dan Kabupaten Kampar tercinta, tetapi jasamu akan selalu abadi sepanjang masa. Selamat jalan semoga husnul khotimah,” Ujar Yusri yang tampak Sedih.

Berdasarkan penuturan dari seorang perwakilan keluarga, Syafri meninggal akibat komplikasi dari penyakit diabetes yang telah di idapnya. Sekira pukul 07.00 Wib pagi di RSUD Bangkinang Kota.” Kata Deded selaku anak kelima dari Syafri memberikan keterangan.

“Iya, Bapak sudah lama mengidap diabetes. Meninggal dunia tepat di hari mulia (Jum’at),  diusia  ke 79 tahun.” Lanjut Deded menjelaskan.

Safri M Bin Moran adalah salah seorang yang berjasa dalam dunia pendidikan, lahir di Payakumbuh 2 April 1942 dan wafat di Bangkinang pada tangga 17 September 2021 (79 tahun), Almarhum berprofesi sebagai guru PNS SMA N 1 Bangkinang Kota, pensiun tahun 2002, menikah tahun 1969 dengan almarhumah Lismaniar, meninggalkan 5 (lima) orang anak, 3 perempuan dan 2 laki-laki, 6 orang cucu. (*)

Komentar