PT Pos Bakal Salurkan BLT dengan Aplikasi Pengenal Wajah

MORALRIAU.COM – PT Pos Indonesia (Persero) bakal menyalurkan bansos tunai alias BLT dengan aplikasi pengenal wajah (face recognition) mulai Februari 2021 nanti.

Ketua Tim Pelaksana Satgas PT Pos Indonesia Haris Husein menyebut aplikasi ini tengah disiapkan sesuai dengan arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Penyaluran berbasis pengenalan wajah ini masih terbatas digunakan oleh PT Pos karena data telah tersambung dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri.

Pada bulan pertama penyaluran, selain menyalurkan bantuan, PT Pos juga akan merangkap data yang dibutuhkan, seperti merekam foto atau wajah penerima bansos tunai.

“Targetnya, Februari sudah pakai (face recognition). Januari ini memang belum karena sedang tek-tokan dengan Dukcapil. Tapi dari sisi teknologi memungkinkan karena kami selama ini terkoneksi dengan Dukcapil untuk pembayaran remintansi,” jelasnya kepada CNNIndonesia.com pada Jumat (8/1).

Hingga saat ini, ia menyebut penyaluran bansos tunai masih menggunakan tanda tangan sebagai tanda penerima. Sehingga, belum ada pencatatan mutakhir saat uang telah diterima oleh Keluarga Penerima Bantuan (KPM).

Namun, dengan face recognition nantinya hanya warga itu sendiri lah yang dapat mencairkan dana. Dia menyebut data akan otomatis terbarukan ketika aplikasi mengenali wajah penerima bantuan.

“Untuk mengecek pergerakan penyaluran ini jadi nanti kita foto, data naik ke dashboard dan langsung update dana sudah dibayarkan,” jelasnya.

Hingga saat ini, ia mengakui penyaluran masih lambat karena Kemensos dan pihaknya mengevaluasi data calon penerima. Ia menyebut sejauh ini PT Pos menemukan sebanyak 154 KPM yang tidak sesuai dengan kriteria.

Angka ini relatif kecil dari total penerima sementara, yaitu 8,5 juta KPM. Artinya, data error yang ditemukan PT Pos sebesar 0,0018 persen.

Tak seperti penyaluran pada 2020 silam, Haris menyebutkan PT Pos tak hanya ditugaskan menyalurkan tapi juga melakukan pembaruan data.

Jika saat mengantarkan bantuan ditemukan fakta bahwa calon penerima tak masuk dalam kategori layak, maka otomatis calon penerima dinyatakan gugur dan dana akan dialokasikan kepada KPM baru.

Namun, ia menyebut Risma menargetkan pada pekan kedua Januari bansos telah disalurkan kepada 90 persen agar pada akhir bulan target bisa mencapai sebesar 100 persen dan dapat dilakukan evaluasi untuk bulan berikutnya.

Dia mengaku tetap mengebut penyaluran BLT, meski akan diterapkan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 11-25 Januari mendatang, tentu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Terkait dengan rencana pemerintah menerapkan PPKM, kami sudah menyiapkan beberapa langkah seperti menambah waktu dan titik penyaluran, juga tambahan SDM,” tutupnya. (CNN)

Komentar