Pendapatan Bea Cukai Menurun Akibat Boikot Produk Sawit Indonesia di Eropa

PEKANBARU, MORALRIAU.COM- Meskipun pendapatan bea masuk dan keluar dari Kanwil Dirjen Bea dan Cukai (DJBC) Provinsi Riau melampaui target di 2018, namun realisasinya menurun dibandingkan tahun 2017.

Hal yang memberikan pengaruh signifikan atas penurunan ini yakni adanya boikot dari Uni Eropa terhadap komoditi minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO).

Seperti yang disampaikan oleh Kakanwil DJBC Riau, Iyan Rubiyanto, bahwa kinerja penerimaan tahun 2018 telah melampau target yang ditetapkan. Dari target Rp253,10 miliar target di 2018, DJBC Riau mendapatkan realisasi sebesar Rp 315,74 miliar. “Realisasi kita dari target di 2018 sebanyak 124,75 persen,” sebutnya pada Kamis (17/1/2019).

Iyan merincikan penerimaan tersebut dari bea masuk dimana ada Rp204,73 miliar realisasi dari target Rp182,98 miliar. Jumlah ini meningkat dari tahun 2017 yang hanya Rp174,84 miliar.

Untuk bea keluar, DJBC Riau mencatat pemasukan sebanyak Rp110,23 miliar dari target Rp70,12 miliar. Jumlah ini alami penurunan jauh dari 2017 yang dulunya menerima Rp 441,19 miliar. “Selain boikot, penurunan bea keluar ini juga dikarenakan penerapan tarif impor tinggi atas CPO dan produk turunan dari Indonesia ke beberapa negara di dunia,” jelas Iyan.

Untuk cukai sendiri, DJBC Riau berhasil mendapatkan pemasukan sebesar Rp776,8 juta. Untuk cukai tersebut tidak dibebankan target. (*)

Komentar