PEKANBARU, MORALRIAU.COM – Badan Penanggung Bencana Daerah (BPBD) Riau memastikan Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau saat ini sudah terkendali. Meskipun sempat terjadi Karhutla dibeberapa titik, namun dapat segera dipadamkan.
Kepala Pelaksana BPBD Riau M Edy Afrizal mengatakan, kabut asap yang tampak di Kota Pekanbaru dan kabupaten sekitarnya beberapa hari terakhir adalah kabut asap “kiriman” dari provinsi tetangga yakni Jambi dan Sumatera Selatan (Sumsel). Karena di dua provinsi tersebut masih terus terjadi Karhutla.
“Kabut asap ‘kiriman’, di Jambi dan Sumsel masih terjadi Karhutla. Sementara arah angin mengarah ke Riau,” katanya.
Terkait Karhutla di provinsi tetangga tersebut, helikopter water bombing yang sebelumnya berada di Riau juga sudah dikirimkan. Termasuk personil dari Manggala Agni juga sudah dikirim untuk membantu pemadaman disana.
“Helikopter water bombing yang sebelumnya di Riau juga sudah dikirim ke Sumsel. Termasuk juga personil dari Manggala Agni,” sebutnya.
Meskipun Karhutla di Riau terkendali, namun pihaknya tetap mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Kemudian jika melihat ada Karhutla, untuk dapat segera melaporkan kepada petugas.
“Tujuannya agar Karhutla dapat segera dipadamkan dan tidak meluas hingga menyebabkan kabut asap,” imbaunya.
Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Syarif Kasim II – Pekanbaru Ramlan mengatakan, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendapatkan informasi dari pantauan satelit saat ini ada kabut asap di wilayah Sumatera Selatan dan Jambi sehingga arah angin yang mengarah ke ke Kota Pekanbaru menyebabkan Kota Bertuah diselimuti kabut asap yang cukup tebal.
“Mengingat arah angin dari tenggara, ada potensi sebaran asap dari selatan dan tenggara dengan sumber kabut asap berada di wilayah Jambi dan Sumatera Selatan,” katanya.
Sementara itu, untuk kualitas udara di kota Pekanbaru mulai memasuki kategori tidak sehat yang terpantau melalui pengukuran konsentrasi PM2.5 menggunakan metode penyinaran sinar Beta (Beta Attenuation Monitoring) dengan satuan mikrogram per meter kubik (µm/m3).
Di mana, particulate Matter (PM2.5) adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari atau sama dengan 2.5 µm (mikrometer). “Sejak pukul 00.00 wib jumlah partikel udara di Kota Pekanbaru mencapai 104.90 Ugram/m3, dan hingga menjelang siang ini mencapai 93.30 Ugram/m3,” ucapnya. (mcr)
Komentar