Mesir Temukan Pabrik Bir Tertua Dari Masa Dinasti Pertama, 3.150 – 2.613 SM, Tertarik Mencoba?

MORALRIAU.COM – Arkeolog Amerika dan Mesir menemukan apa yang bisa jadi merupakan pabrik bir tertua di dunia, yang  ditemukan di salah satu situs arkeologi paling terkemuka di Mesir kuno, kata seorang pejabat tinggi barang antik, Rabu, (10/02/2021) seperti dikutip Associated Press, Minggu (14/02/2021).

Mostafa Waziri, Sekjen Dewan Purbakala Tertinggi mengatakan pabrik itu ditemukan di Abydos, sebuah kuburan kuno yang terletak di gurun sebelah barat Sungai Nil, lebih dari 450 kilometer sebelah Selatan kota Kairo.

Waziri mengatakan pabrik tersebut tampaknya berasal dari wilayah Raja Narmer, yang dikenal luas karena penyatuan Mesir kuno pada awal Periode Dinasti Pertama (3150 SM – 2613 SM).

Para arkeolog menemukan delapan unit besar – masing-masing berukuran panjang 20 meter dan lebar 2,5 meter tempat memasak bir.

Temuan mereka termasuk sekitar 40 baskom tembikar yang digunakan untuk memanaskan campuran biji-bijian dan air untuk menghasilkan bir, kata Waziri.

Misi bersama ini diketuai bersama oleh Dr. Matthew Adams dari Institut Seni Rupa, Universitas New York, dan Deborah Vischak, asisten profesor sejarah seni dan arkeologi Mesir kuno di Universitas Princeton.

Adams mengatakan pabrik tersebut tampaknya dibangun di daerah ini untuk menyediakan bir bagi ritual kerajaan, mengingat para arkeolog menemukan bukti yang menunjukkan penggunaan bir dalam upacara pengorbanan orang Mesir kuno.

Arkeolog Inggris adalah orang pertama yang menyebutkan keberadaan pabrik itu pada awal 1900-an, tetapi mereka tidak dapat menentukan lokasinya, kata kementerian barang antik.

Abydos dikenal dengan monumen untuk menghormati Osiris, dewa dunia bawah Mesir kuno dan dewa yang bertanggung jawab untuk menilai jiwa di akhirat.

Situs itu juga dikenal dengan kuburan dan kuil yang luas dari zaman paling awal Mesir kuno,

Nekropolis itu selalu digunakan di setiap periode sejarah Mesir awal, dari zaman prasejarah hingga zaman Romawi.

Mesir mengumumkan lusinan penemuan kuno beberapa tahun terakhir, dengan harapan dapat menarik lebih banyak wisatawan.

Industri pariwisata Mesir terguncang akibat kekacauan politik menyusul konflik internal tahun 2011 yang menggulingkan diktator gaek yang kini sudah wafat, Hosni Mubarak. Sektor ini juga mendapat pukulan lebih keras tahun lalu oleh pandemi Covid-19. (kompastv)

Komentar