Pawai Budaya Bagholek Godang di Kampar

KAMPAR, MORALRIAU.COM – Pawai Budaya atau karnaval Bagholek Godang ini penggambaran adat istiadat serta budaya yang berharga di Kabupaten Kampar dan merupakan warisan bagi bangsa Indonesia.

Seiring dengan perkembangan zaman yang terus bergulir mempengaruhi pula perkembangan adat istiadat dan budaya Kabupaten Kampar yang mulai terkikis zaman, dengan adanya iven pawai adat Kabupaten Kampar, Budaya dan Adat Istiadat tidak hanya perlu dilestarikan guna mempertahankan nilai budaya nenek moyong melainkan sangat perlu direvitalisasi dalam proses kehidupan sehari-hari sebagai media pemersatu.

Demikian dikatakan Pj Bupati Kampar Dr Kamsol, MM yang didampingi oleh Ketua TP PKK Kabupaten Kampar Deswita saat melepas Pawai Budaya Bagholek Godang Pemkab Kampar tahun 2022 di Bundaran Rumah Dinas Bupati Kampar Bangkinang Kota, Sabtu (06/08).

Turut hadir pada kesempatan tersebut Wakil Ketua DPRD Kampar Fahmil,  Sekda Kampar Drs. Yusri, M.Si, Dandim KPR 0313 /KPR Letkol Arh Mulyadi, Kajari Bangkinang Arief Budiman, SH, MH, Danyon 132 /BS Letkol Inf. Ahmad Fauzi, Kapolres Kampar yang diwakili oleh AKP Deni Yusra, Mewakili Bupati Rokan Hulu Sekretaris Perpustakaan Rohul Nelly, SS, Vice presiden sales IMTEK Shinta Nasution serta para Pejabat dan Kepala OPD di Lingkungan pemkab Kampar.

Pawai budaya ini diikuti oleh seluruh OPD di Lingkungan Pemkab Kampar, Peguyuban, Komunitas seni dan budaya,  BUMD /BUMN, Instansi Vertikal dan perusahaan yang beroperasi di Kampar.

“Dengan adanya pawai budaya ini, generasi muda dapat mengenal adat istiadat dan budaya Kabupaten Kampar sehingga adat istiadat dapat tetap lestari hingga dikenal sampai ke anak cucu. Adat istiadat harus tetap terjaga tidak boleh  hilang dimakan zaman, sehingga akan tercipta rasa saling menghargai, menghormati, menjaga, melestarikan dan bersatu dalam keberagaman serta rasa kepedulian yang tinggi,” Kata Kamsol.

Ditambah Kamsol, pawai budaya Bagholek Godang ini merupakan kegiatan yang positif, sebagai alat pemersatu, sebab dengan bersama maka kita menjaga, melestarikan adat budaya Kabupaten Kampar dan diperlukan  pula rasa kepedulian terhadap  masyarakat yang disekeliling menjadi tumbuh dan kuat.

“Insah Allah kita dapat mewujudkan Adat istiadat yang lestari, terjaga sehingga menjadi kearifan lokal Kabupaten Kampar, Begitu juga dalam membangun Kabupaten Kampar yang kita cintai ini, falsafah tiga tungku sajorangan selalu kita pegang teguh karena dengan demikian kami yakin Kampar semakin maju disegala bidang,” ujarnya.

“Kami berharap alat pemersatu berupa adat istiadat dan budaya bangsa sejak nenek moyang ini harus tetap kita jaga dan kita tingkatkan.” Tutup Kamsol (*)

Komentar