Gandeng BNN dan Polda, Unilak Sosialiasi Bahaya Narkoba

PEKANBARU, MORALRIAU.COM – Gandeng Kemenkumham RI, Polda Riau, dan BNNP, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Lancang Kuning (BEM Unilak) gelar penyuluhan dan seminar publik dengan tema perang melawan narkotika sebagai penyelamatan bangsa. Kegiatan ini bagian dari aplikasi dari deklarasi Unilak sebagai kampus bebas dari peredaran Narkoba yang sudah sering dilaksanakan.

Dari Polda Riau, diwakili AKBP Sagala, dari BNNP Riau adalah Brigjen Untung Subagyo dan dari Kemenkumham RI Wilayah Riau diwakili Julianto Budi Prasetyo, sedangkan dari Rektorat Unilak hadir Rektor Unilak Dr Junaidi S.S M.Hum, Wakil Rektor III Dr Eddy Asnawi, dosen di lingkungan Unilak, presiden BEM, Amir Harahap,DPM Unilak dan pengurus lainnya.

Dalam sambutannya Dr Junaidi mengatakan kalau sosialisasi ini sangat penting bagi Unilak, dan mengapresiasi kepada panitia. Dia juga mengucapkan terimakasih kepada lembaga-lembaga dalam penanganan narkoba.

“Unilak punya kepentingan untuk membuat program pencegahan di kampus kita maupun di masyarakat, saya minta pengurus BEM untuk membuat program prioritas pencegahan narkoba, kegiatan KKSBM mahasiswa di tengah masyarakat akan diarahkan ke pencegahan narkoba,” ucapnya.

Presiden BEM Unilak Amir Harahap mengatakan kegiatan ditaja oleh kementerian hukum dan HAM BEM Unilak bekerjasama denganĀ  BNN Riau, Polda Riau, Kanwil kemenkumham Riau. Peserta seminar sekitar 150 mahasiswa dari sembilan Fakultas yang ada di Unilak.

“Ini adalah upaya dari BEM Unilak untuk konsisten memerangi narkoba di Riau khususnya kalangan millenial. Mahasiswa Unilak wajib sosialisasikan bahaya narkobadan siap untuk dilaksanakan tes urine, kemudian juga wajib bagi para penerima beasiswa, dan mudah-mudahan bisa bekerjasama dengan BNN untuk pelaksanaan tes urine,” kata Dia.

Sementara Kepala BNNP Riau, Brigjen Pol Untung Subagio dalam pemaparannya mengatakan, pihaknya telah melakukan sosialisasi pencegahan narkoba di kampus lainnya seperti UIR, Unri, UIN.

“Riau memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam jalur pelayaran Selat Malaka. 80 persen penyelundupan narkoba di Indonesia menggunakan jalur laut. Jadi butuh kerjasama semua pihak berantas narkoba,”pungkasnya.(Mcr)

Komentar