Masrul Kasmy-Fauzi Hasan Pastikan Tidak Ada Istilah Khas Daerah Kosong

MERANTI, MORALRIAU.COM – Debat publik pertama calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti tahun 2024 di Grend Meranti Hotel Jalan Kartini Kota Selatpanjang pada Senin 4 November 2024 berjalan dengan lancar, tertib dan terkendali.

Dalam sambutannya Ketua KPUD Kepulauan Meranti Katmuji mengatakan, sesuai Undang – Undang PKPU tahun 2024 pasal 19 bahwa KPU memfasilitasi kampanye debat publik terbuka. Dengan tema menguatkan tata pemerintahan dan mewujudkan mensejahterakan masyarakat yang Madani.

“Debat publik bisa tingkatkan partisipasi masyarakat dalam mensukseskan Pemilukada di Meranti. Juga sebagai transformasi pendidikan politik bagi masyakat sekaligus menjadikan referensi dalam menentukan pilihannya pada tanggal 27 November 2024”. kata Katmuji.

Sesi pertama 4 Paslon diberikan kesempatan selama empat menit untuk menyampaikan visi misi, yang di pandu oleh Vivin Anjadi Sujito. Sesi selanjutnya peserta debat menjawab pertanyaan dari panelis dan di lanjutkan tanya jawab antara Paslon.

Dalam penyampaian visi misi, Paslon nomor urut 4, H Masrul Kasmy-H Fauzi Hasan mengatakan visi misi ini adalah gambaran masa depan dalam lima tahun kedepan.

“Artinya kami pasangan Bermanfaat membuat atau menawarkan program yang linket, yang artinya program visi misi kita berkaitan dengan program masa – masa sebelumnya singkatnya visi misi kami berkesinambungan,” ujar Masrul disaat menyampaikan Visi Misi.

Dikatakan Masrul, visi tidak bisa terpisah dengan program yang berkesinambungan, maka dirinya mencanangkan visi Meranti kedepanya sebagai bandar niaga Madani yang agro industri berdaya saing unggul agamis dan terdepan pada tahun 2025-2030.

“Kenapa ini ingin kita capai, karena kota Selatpanjang dulunya sudah terkenal sebagai wilayah maju di bidang ekonominya dan memiliki posisi strategis di Provinsi Riau yang juga berada di kawasan strategis jalur transportasi Selat Malaka sebagai jalur terpadat di dunia, juga berada di kawasan jalur transportasi antara Provinsi Riau dan Riau Kepulauan”. sebut Masrul.

Dengan posisi ini, Paslon nomor empat memilik target atau capaian dalam upaya mengelola dan meningkatkan sumber daya alam guna peningkatan ekonomi masyarakat dan daerah ini.

“Karena posisi ini dapat kita jadikan modal atau penguat dalam upaya meningkatkan jalinan insfratruktur, peningkatan pendidikan serta layanan kesehatan yang maksimal, dan pastinya menjamin tata kelolaan yang baik sehingga kita mampu mewujudkan cita – cita masyarakat yang agamis dan berbudaya,” ungkapnya.

“Tentunya semua ini akan terwujud atas dukungan pembiayaan yang maksimal, oleh karena itu daerah ini memerlukan sosok pemegang tampuk kekuasaan yang mampu mengelola keuangan daerah, sebab APBD itu adalah stimulus demi terwujudnya visi misi yang kita canangkan,” sambungnya.

Maka Paslon nomor empat memberi slogan Paslon “Bermanfaat”, satu rupiah pun program Masrul Kasmy-Fauzi Hasan Harus bermanfaat bagi masyarakat dan daerah ini.

“Dengan demikian kita harus mampu mendapatkan pengelolaan pendapatan asli daerah, tak kalah pentingnya kita juga membutuhkan alokasi dana dari pusat maupun dari provinsi dan dana bagi hasil,” ucapnya.

Dari segi pengelolaan managemen pemerintahan. Jika Alloh izinkan maka dijamin tidak ada yang namanya khas daerah kosong, artinya menggunakan anggaran APBD harus di sesuaikan dengan peruntukkan.

Maka jika pengelolaan keuangan daerah baik, serta jalanya roda pemerintahan maksimal, diperkuat terbentuknya insfratruktur yang memadai, maka situasi ini dengan sendirinya akan mendorong investor berinvestasi.

“Jika ini dilakukan maka Good government bisa kita capai dengan mudah,” kata Masrul.

Adapun empat orang panelis tersebut terdiri DR. Panca Setyo Prihatin, S.IP., M.Si merupakan dosen Universitas Islam Riau (UIR), DR. Moris Adidi Yogia, S.Sos., M.Si merupakan dosen UIR. Kemudian, Rendy Prayuda, S.Sos., M.Si merupakan dosen UIR dan DE. Sudianto, S.Sos., M.I.Kom merupakan Dosen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau..***(Mihrab.P)

Komentar