Bacabup Anton-Poti dan Tim Pemenangan Ikuti Pelatihan Pilkada 2024

ROHUL, MORALRIAU.COM – Bakal calon bupati (Bacabup) dan wakil bupati dari partai PDI Perjuangan Anton, ST, MM dan H. Syaparuddin Poti SH beserta tim mengikuti pelatihan tim Pemenangan Pilkada di Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

Pelatihan tim pemenangan diinisiasi oleh DPP PDI Perjuangan itu berlangsung di Cisarua, Bogor Jawa Barat yang dilaksanakan mulai Tanggal 23 hingga 25 Juli 2024.

Tim yang ikut serta dalam pelatihan, dan menghadirkan kalangan akademisi, lembaga survei, seperti Bambang Wuryanto atau yang lebih dikenal Bambang Pacul, Adian Napitupulu selaku Ketua tim pemenangan Nasional, Aria Bima serta Andika Prakasa Serta Mensos Tri Rismaharini.

Pelatihan tim pemenangan tidak hanya dihadiri oleh para calon kepala daerah yang akan maju pada Pilkada 2024 mendatang.

Namun, tim kampanye yang terdiri dari juru kampanye, managerial kampanye, juru kampanye.
Sosial Media, lalu penggalangan, relawan, komunikasi, politik, data dan survey, hukum dan saksi.

“Pelatihan tim kampanye daerah ini agar pada Pilkada serentak tahun ini, bisa terarah dalam memenangkan pasangan calon yang telah diusung oleh PDI-Perjuangan,” kata Paisal Siregar SH selaku Juru bicara Cakada Rohul Anton Poti.

Bahwa kemenangan pada suatu kontestasi tujuan utama, namun harus mengedepankan kejujuran.

“Kepada tim pemenangan dan juga calon kepala daerah dari PDI-Perjuangan jangan sampai tujuan utama dan mulia tersebut. Justru diperoleh dengan cara yang tidak baik melakukan pelanggaran, terlebih melawan hukum atau aturan yang ada,” ujar Paisal Siregar SH.

“Dalam Pilkada keinginan untuk menang itu bagus, tetapi kita juga harus menang secara terhormat. Kalau misalnya kita kalah, namun dengan cara yang baik, ya itu juga terhormat. Kita harus memegang etika dan kehormatan,” tandasnya.

Masih menurutnya, tindak kecurangan Pilkada tersebut sejatinya bisa dilaporkan, media tambahnya bisa menjadi salah satu cara untuk menyampaikan jika indikasi kecurangan tersebut ditemukan.

“Sampaikan indikasi kecurangan tersebut ke media setelah memiliki data dan bukti yang kuat dan akurat. Penggunaan kata-kata juga harus hati-hati ketika kita di media, maka yang aman, yaitu sampaikan fakta. Jangan sampai menuduh,” pesannya mengahiri.**(Ns)

Komentar